in

Wow, KUR Untuk UMKM Di Indonesia Bakal Ditingkatkan Jumlahnya

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir menyampaikan, pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian dan pelemahan perekonomian global tidak terlepas dari kontribusi Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) . Selain itu, kebijakan pengembangan UMKM di Indonesia juga diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berbasis ekonomi pasar yang adil.

Menyadari strategisnya peranan UMKM tersebut, pemerintah secara bertahap meningkatkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama 5 tahun ke depan. Target KUR pada 2020 naik Rp 50 triliun (36%) menjadi paling sedikit sebesar Rp 190 triliun, dan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai Rp 325 triliun di tahun 2024.

“Kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. 60% PDB kita disumbangkan oleh UMKM. Jadi kalau mau pertumbuhannya tinggi, basisnya harus kita dorong tinggi,” ujar Iskandar Simorangkir di acara Sosialisasi Program KUR 2020, di gedung Kemko Perekonomian, Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Peningkatan target penyaluran KUR ini menurutnya juga diikuti dengan relaksasi kebijakan seperti peningkatan maksimum plafon KUR mikro dan peningkatan akumulasi plafon KUR Mikro.

“Maksimum plafon KUR mikro semula Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta per debitur. Untuk akumulasi plafon KUR Mikro sektor perdagangan juga meningkat dari Rp 100 juta menjadi Rp 200 juta. Perubahan kebijakan KUR ini telah berlaku sejak 2 Januari 2020,” ujar Iskandar.

Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kabinet Terbatas, Iskandar mengatakan suku bunga KUR diturunkan kembali menjadi 6%. Kebijakan penurunan suku bunga tersebut diikuti dengan peningkatan penyaluran KUR pada 2020 sebesar 36% dibandingkan 2019.

Sejak disalurkan kembali dengan skema subsidi bunga pada Agustus 2015, total akumulasi penyaluran KUR sampai dengan 31 Desember 2019 telah mencapai Rp 472,8 triliun disertai Non Performing Loan (NPL) yang relatif rendah sebesar 1,1%.

“Pada tahun 2019 ini saja, target penyaluran KUR sebesar Rp 140 triliun, dengan realisasi penyaluran sampai Desember 2019 telah mencapai sebesar Rp 139,5 triliun atau 99,65% dari target,” tutur Iskandar.

Peningkatan tidak terjadi hanya pada nominal penyaluran KUR saja, namun UMKM penerima KUR juga meningkat pesat dari 2,4 juta debitur pada 2014 menjadi 4,4 juta debitur pada 2018. Adapun total akumulasi debitur penerima KUR dari Agustus 2015 sampai Desember 2019 telah mencapai 18,6 juta akad kredit atau sebesar 12,9 juta (berdasarkan NIK).

“Capaian ini menunjukkan bahwa penerima KUR didominasi oleh UMKM yang baru mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal, bukan UMKM yang berulang,” ujar Iskandar.

Sumber

Ekspor Non Migas

Menkop & UMKM Angkat Pamor UMKM Indonesia Lebih Berdaya Saing Global

Revindia Carina Alihkan Profesi Modeling Demi Batik Sidoarjo