Dulu, batik identik dengan acara formal, baju orang tua, atau sekadar seragam hari Jumat. Tapi sekarang?
Gen Z mengubah itu semua.
Batik kini jadi bagian dari ekspresi diri, statement fashion, dan simbol kebanggaan lokal yang mendunia.

Bukan Batik Kuno, Ini Batik Keren
Gen Z punya gaya hidup cepat, kreatif, dan personal. Dan batik?
Ternyata bisa masuk banget.
Mulai dari hoodie batik, sneakers dengan sentuhan motif kawung, sampai tote bag batik yang dipakai bareng outfit monokrom—semua menunjukkan bahwa batik bukan hanya tradisi, tapi juga tren.
Kolaborasi Lokal yang Go Viral
Sekarang banyak brand lokal menggandeng desainer muda untuk membuat batik lebih “Gen Z banget”.
Hasilnya?
- Batik streetwear yang masuk Jakarta Fashion Week
- NFT batik yang viral di marketplace digital
- Influencer lokal pamer OOTD batik di TikTok dan Reels
Batik bukan cuma dilestarikan, tapi dipakai, dipromosikan, dan dijadikan gaya hidup.
Batik Makin Global, Tapi Tetap Lokal
Generasi Z juga lebih melek identitas. Mereka bangga menyuarakan asal-usul mereka.
Pakai batik sambil ngonten? Yes. Masuk kelas desain sambil presentasi filosofi motif batik? Bisa banget.
Karena bagi Gen Z, gaya bukan hanya soal keren, tapi juga punya makna.
Kenapa Gen Z dan Batik Cocok Banget?
- Sama-sama ekspresif
- Sama-sama dinamis
- Sama-sama unik dan tak bisa ditiru
Batik adalah simbol budaya yang hidup, dan Gen Z adalah generasi yang membangkitkan kembali nilainya—dengan cara mereka sendiri.
Batik, Warisan yang Kita Bawa ke Masa Depan
Batik itu bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang masa depan yang kita warnai dengan gaya sendiri. Dan Gen Z membuktikan: Batik bisa jadi viral, tanpa kehilangan nilai lokal.