Yogi Susatyo
Peringatan 100 tahun keberadaan KRL di Jakarta dirayakan dengan meriah di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Utara pada 22 April 2024. Perwakilan Pustaka Memori Nusantara-Batiklopedia, Aditya Mahar dan Yogi Susatyo hadir dan menyaksikan antusiasme masyarakat akan perkeretaapian Indonesia.
Stasiun Jakarta Kota nampak penuh oleh pegiat perkeretaapian pada hari Selasa (22/4/25). Pasalnya, pada hari tersebut Stasiun Jakarta Kota menjadi tuan rumah perayaan 100 KRL di Jakarta yang diselenggarakan oleh PT. KAI Commuterline, dengan mengundang lembaga-lembaga penting terkait perkeretaapian di Indonesia, mulai dari jajaran PT. KAI, PT. KAI Commuterline, Kementerian Perhubungan RI, Kementerian BUMN RI, serta diikuti oleh organisasi-organisasi pecinta perkeretaapian di Indonesia hingga masyarakat umum.
Nampak Dirut KAI Didiek Hartantyo, Dirut KAI Commuter Asdo Artriviyanto, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI Mohammad Risal Wasal, dan tamu-tamu penting lain. Acara dibuka dengan sambutan-sambutan, penampilan tarian, serta peluncuran kartu multitrip edisi khusus 100 Tahun KRL di Indonesia.
Acara puncak adalah parade kereta lintas zaman milik KAI dan KAI Commuterline yang dipamerkan di empat peron Stasiun Jakarta Kota.
Kedatangan kereta-kereta lintas zaman tersebut disambut dengan meriah tidak hanya oleh pegiat perkeretaapian, melainkan pula masyarakat umum. Beberapa kereta lintas zaman yang dipamerkan adalah lokomotif listrik seri 3200 keluaran 1925, gerbong kereta wisata Djoko Kendil dan kereta penolong Djoko Tingkir.
Selain itu ada KRL seri 8500 rangkaian 8618F dengan lining khusus JALITA keluaran 1990-an yang ikonik dan sudah tidak dipakai lagi, serta dua rangkaian KRL baru, yakni KRL seri CLI-125 keluaran CRRC Qingdao Sifang, RRT dan KRL CLI-225 keluaran PT. INKA.
Dua kereta baru yang dipamerkan menunjukkan bahwa PT. KAI dan PT. KAI Commuterline terus berinovasi menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat lewat peremajaan armada kereta api listrik, serta mendukung kemajuan industri bangsa lewat penggunaan produk kereta dalam negeri, dan menunjukkan kesiapan Indonesia untuk maju sebagai kekuatan industri yang dapat berdikari. ***
