in

Sayembarakan Batik TBiG

Bermula dari kata pelestarian. Namun untuk menegaskan pelestarian tersebut, dibutuhkan alasan yang kuat agar terfokus kegiatannya.

DSC_9506Bermula dari kegiatan coorporate social responsibility, Tower Bersama Group mendedikasikan diri pada pengembangan dan pelestarian batik Indonesia. Logo corporate-nya pun dikembangkan menjadi motif baru batik.

Untuk mendapatkan referensi batik sebagai sumbangsih budaya Tower Bersama Group, diterjunkan orang untuk mengeksplorasinya. Berbagai sentra kerajinan batik disambangi untuk mendapatkan informasi yang komperehensif. Setelah terkumpul, didapat batik cukup complicated pengetahuannya. Maka penelusuran tentang batik difokuskan pada art batik. “Batik itu ternyata cukup complicated dan lebih kepada karya seni berupa seni lukis di atas kain,” tukas Coorporate Communications Manager TBiG Wiyanna.

Semula bermula dari kata pelestarian. Namun untuk menegaskan pelestarian tersebut, dibutuhkan alasan yang kuat agar terfokus kegiatannya. Ketika mendapatkan masukan dari berbagai pihak, akhirnya ditemukan bahwa batik lekat dengan proses pembuatannya, yang notabene terkait dengan kegiatan perajinnya. Dan akhirnya semua kegiatan pengembangan serta pelestarian batik oleh TBiG diprioritaskan ke hal tersebut.

DSC_9496Guna meningkatkan edukasi ke masyarakat, kegiatan pengembangan dan pelestarian tersebut disasar dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Dibuatlah sayembara desain motif batik bagi pelajar, masyarakat umum, serta perajin batik, untuk melirik serta mendalami produk batik sebagai budaya Indonesia. Lomba tersebut berupa tantangan mendesain motif batik pengembangan dari logo filosofis TBiG dengan motif-motif batik yang umumnya dikenal seperti motif Kawung, Parang Kusumo, Truntum, Pamiluto, dan lain sebagainya.

Oleh Museum Rekor Indonesia (MURI), perusahaan ini diganjar penghargaan dengan predikat Batik Corak Baru Hasil Pengembangan Logo Perusahaan.

DSC_3665Lomba desain batik tersebut oleh TBiG dijadikan ajang untuk mempromosikan batik di kalangan korporasi serta menciptakan tren baru di kalangan korporasi untuk membuat desainnya sendiri dalam aplikasi batik. Hasil karya yang menang kemudian dipamerkan di Rumah Batik TBiG, serta karya tersebut dijadikan motif batik korporat perusahaan. Pakar batik dan desain yang terlibat dalam penyeleksian karya lomba antara lain Asmoro Damais, Tumbu Ramelan, Poppu Savitri, Caroline F. Sunarko, dan Presiden Direktur TBiG Herman Setya Budiman.

Oleh Museum Rekor Indonesia (MURI), perusahaan ini diganjar penghargaan dengan predikat “Batik Corak Baru Hasil Pengembangan Logo Perusahaan.” Motif batik TBiG yang masuk dalam kategori batik corak baru tersebut antara lain adalah motif bunga, matahari, awan, dan ombak. Bunga melambangkan pertumbuhan, optimisme, manfaat positif usaha dalam skala nasional maupun internasional. Matahari simbol dari kehidupan dan energi. Awan dan ombak melambangkan produk usaha yang mampu menembus kejayaan.

Wiyanna mengatakan bahwa logo perusahaan tersebut tidak sekedar penggabungan ke dalam motif batik, melainkan menciptakan motif batik baru hasil dari pengembangan logo perusahaan. Motif batik dari pengembangan logo TBiG tersebut kemudian disosialisasikan bersama Markplus di 17 kota di Indonesia. Semakin dikembangkan logo tersebut, semakin meningkatkan brand awareness perusahaan. Semakin meningkatnya brand awareness maka meningkatkan kuantitas produksi batik sehingga dapat dinikmati para perajin batik.

Sumber: Majalah BATIK On Fashion

batik betawi terogong

Batik Betawi Terogong

Motif Batik Motif Mangrove PT. Phapros Tbk

Motif Batik Mangrove PT. Phapros Tbk