in

Keraton Agung Sejagat Jadi Obyek Wisata

Memanfaatkan isu yang heboh dan tak ingin kehilangan momen trending topic, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan bekas lokasi Keraton Agung Sejagat dijadikan lokasi wisata. Bangunan keraton yang berada di Desa Pogung Juru Tengah Kabupaten Purworejo tersebut, kini ramai dikunjungi warga.

Polisi telah menangkap Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Permaisuri Fanni Aminadia. Rasa penasaran orang luar wilayah yang ingin melihat kebenaran keberadaan keraton Agung Sejagat, dimanfaatkan  warga sekitar dengan berjualan.

Menurut Ganjar, lokasi sekitar Keraton Agung Sejagat juga mendukung untuk lokasi wisata. Sebab, lokasi keraton berbatasan langsung dengan sawah yang membentang di sebelah barat. Sementara di sebelah timur ada Sungai Jali yang memiliki luas sekitar 25 meter.

Ganjar menyebut lokasi desa yang sudah terlanjur dikenal hingga nasional harus dimanfaatkan.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut sempat berkunjung ke Keraton Agung Sejagat. Dia berkeliling melihat setiap sudut keraton yang tak lagi beraktifitas itu. Ganjar juga masuk ke ruang bangunan utama keraton tempat Toto dan Fanni duduk sebagai raja dan ratu.

Ganjar menyebut, warga sekitar akan memperoleh manfaat jika bekas Keraton Agung Sejagat tersebut dijadikan lokasi wisata. “Terus jadi desa wisata,” ujarnya.

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso akhirnya mengaku telah berbohong kepada para pengikutnya. Toto juga meminta maaf atas penipuan yang telah dilakukannnya. “Pada kesempatan ini, saya mohon maaf karena Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif. Kemudian, janji kepada pengikut saya juga fiktif, selanjutnya telah membuat resah masyarakat Purworejo pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya,” ungkap Toto di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (21/01/2020). Selanjutnya, Toto menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Muhammad Sofyan, kuasa hukum Toto, mengatakan permintaan maaf merupakan upaya kliennya untuk kooperatif dengan proses hukum. “Kalau melihat penetapan pasalnya, dengan seperti ini tidak bisa menghentikan proses hukum. Harapan kita proses berjalan seperti biasanya,” jelasnya. Terkait uang yang sudah dikeluarkan para pengikut Keraton Agung Sejagat, Sofyan masih belum mau berkomentar.

Kemunculan Keraton Agung Sejagat ini mulai dikenal publik, setelah mereka mengadakan acara wilujengan dan kirab budaya, yang dilaksanakan dari Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) di Purworejo, Jawa Tengah. Polisi kemudian menangkap Toto dan Fanni di Yogyakarta pada Selasa (14/1/2020) karena menduga ada indikasi penipuan dalam aktivitas Keraton Agung Sejagat. Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Toto Santoso menjanjikan kehidupan yang lebih baik hingga terbebas dari malapetaka dan bencana jika mengikutinya. “Kalau tidak mengikuti akan mendapat bencana, malapetaka,” ujar Rycko di Mapolda Jateng, Rabu (15/1/2020).

Sumber

Dewi K Priana Mengenakan Batik Tulis Untuk Gaya Hidup Yang Mendarah Daging

Ekspor Non Migas

Menkop & UMKM Angkat Pamor UMKM Indonesia Lebih Berdaya Saing Global