in ,

Mengenal Shibotik (Bagian 1)

Foto: shibotik.com

Oleh: Dr. H. Komarudin Kudiya,M.Ds.

shibotik
Foto: Shibotik.com

Shibotik dalam terminologinya adalah sebuah teknik membuat ragam hias dengan penggunaan teknik rintang warna. Caranya adalah dengan teknik ikat, teknik jepit, teknik jahit, digabungkan dengan teknik merintang ala membatik.

Shibo pada shibotik diambil dari bahasa Jepang, shibori. Artinya teknik membuat ragam hias dengan cara membuat ikatan-ikatan kecil. Dalam teknik ikatan tersebut, kadang kain harus dikerutkan untuk menghasilkan pola-pola tertentu.

Untuk mengikatnya, dibutuhkan tali atau benang yang kedap air. Setelah melalui pengikatan, kain dicelupkan ke pewarna dan selanjutnya di-fix-sasi agar warnanya melekat di kain. Ketika kering, ikatan-ikatan yang dilakukan sebelumnya kemudian dilepas. Akhir prosesnya adalah pencucian untuk menghasilkan warna yang bagus dan kuat.

Hasil ikatan tersebut akan menghasilkan berbagai macam bentuk pattern atau pola-pola ragam hias.

Tik pada shibotik adalah penggalan dari suku kata ba-tik. Teknik membatik dan shibori hampir mirip yakni upaya merintangi warna untuk menghasilkan ragam hias. Jika shibori menggunakan teknik ikat, maka batik menggunakan teknik penutupan corak gambar dengan lilin panas atau malam.

Shibotik merupakan penggabungan dua teknik perintangan warna ala Jepang (shibori) dan Indonesia (batik). Di Indonesia, shibori lekat dikenal istilahnya dengan nama jumputan atau tye dye.

Teknik Shibori
  1. Arashi Shibori: Yakni kata lain dari tiang pembungkus shibori. Cara pembuatannya adalah kain yang telah diikat-ikat untuk membentuk pola hias tertentu, dibungkus secara diagonal di sekitar tiang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan kain lipit dengan desain diagonal.
  2. Itajime Shibori: Yakni kata lain dari teknik berbentuk saling menolak. Cara pembuatannya menggunakan alat tambahan berupa penjepit kayu. Kain dijepit dan diikat pada penjepit kayu tersebut.
  3. Kanoko Shibori: Yakni kata lain dari tye dye. Cara pembuatannya umum kita kenal pada teknik jumputan, yakni dengan cara mengikat kain untuk mendapatkan pola yang diinginkan.
  4. Kumo Shibori: Yakni kata lain dari lipatan yang terikat saling menolak. Cara pembuatannya adalah mengikat kain saling berdekatan untuk menghasilkan ppola desain sarang laba-laba atau jejaring.
Teknik Shibotik

Istilah dalam cara pembuatan shiboti tidak jauh berbeda dengan yang dikenal pada shibori. Namun ada beberapa tambahan proses pengerjaannya yakni menambahkan unsur pembatikan pada teknik shibori tersebut.

  1. Gulang Shibotik: Yakni teknik menggulung kain dengan menggunakan alat seperti batang kayu, pipa PVC, atau benda lain berbentuk silinder dengan berbagai ukuran. Gulang artinya: Gulung dan tiang.
  2. Lipat Shibotik: Yakni teknik melipat kain dengan menggunakan alat tambahan, yakni penjepit kayu. Kain dijepit kemudian diikat dengan tali.
  3. Katcak Shibotik: Yakni teknik ikat di lembar kain dengan pola acak seperti halnya yang dilakukan pada pembuatan kain jumputan.
  4. Bitkat Shibotik: Yakni teknik cubitan pada lembaran kain kemudian diikat sesuai dengan ukuran pola dan ukuran yang dikehendaki. Teknik pengikatannya harus sangat berdekatan.

(Bersambung)

Busana Krisdayanti

Raline Shah Peragakan Busana Rancangan Krisdayanti

Membalut Busana Dengan Rangkuman Sekar Jagad Banyuwangi