Jakarta, 28 Oktober 2025 — Kementerian Ekonomi Kreatif resmi meluncurkan program IDE.IND 2025, inisiatif pengembangan fesyen yang ditujukan bagi para desainer dan pelaku usaha mode di enam provinsi Indonesia. Program ini menawarkan pelatihan intensif, pendampingan bisnis, dan kesempatan mengikuti pameran fesyen nasional secara gratis. Pendaftaran dibuka hingga 31 Oktober 2025 melalui situs resmi https://ekr.af/ideind2025.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menjelaskan, subsektor mode masih menjadi tulang punggung ekonomi kreatif Indonesia, baik dalam ekspor maupun penyerapan tenaga kerja. “Melalui IDE.IND 2025, kami ingin menciptakan wadah pembelajaran, kolaborasi, dan eksposur bagi pelaku industri mode agar mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Program yang diinisiasi oleh Direktorat Mode Kemenparekraf ini mencakup wilayah Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, dengan fokus memperkuat ekosistem fesyen regional yang berakar pada budaya lokal namun selaras dengan tren global.
Direktur Fesyen Kemenparekraf Romi Astuti menambahkan, IDE.IND 2025 menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun industri fesyen yang berkelanjutan dan inklusif. “Kami ingin memastikan para pelaku fesyen memiliki akses terhadap pengetahuan, jaringan, dan peluang pasar yang dapat mendorong merek lokal tumbuh berkelanjutan,” katanya.
IDE.IND 2025 terdiri atas tiga tahapan utama: kurasi, pelatihan, dan pameran. Peserta akan mendapatkan pelatihan tentang pengembangan desain, pembiayaan, promosi digital, hingga pemasaran e-commerce. Mereka juga akan belajar mengenai sertifikasi produk, hak kekayaan intelektual (HKI), serta berinteraksi langsung dengan pakar dan merek ternama industri mode.
Melalui program ini, Kementerian Ekonomi Kreatif berharap dapat melahirkan merek-merek fesyen inovatif dan berdaya saing global, sekaligus memperkuat peran fesyen sebagai motor penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya Indonesia.

