Pimpinan daerah yang memacu perkembangan industri kecil, menengah, dan besar di wilayahnya, diapresiasi oleh Kementerian Perindustrian. Bahkan Kemenperin siap mendukung turut menggarap potensi daerahnya tersebut. Hal ini diutarakan oleh Menteri Peridnustrian Saleh Husin ketika menerima kunjungan Walikota Tegal Sita Masitha Soeparno di Kementerian Perindustrian Jakarta, 31 Mei kemarin. “Kota Tegal termasuk daerah yang terus berkembang dan memiliki potensi industri yang kuat. Industri pengolahan diharapkan memberi nilai tambah produk perikanan laut, logam, permesinan, kerajinan, hingga olahan pangan hasil pertanian. Tegal juga terkenal dengan batik tegalan dan industri tekstil lainnya,” ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Menperin akan memberikan perhatian pada peningkatan kualitas kemasan produk industri kecil dan menengah Tegal sebagai langkah strategi pemasaran dan perluasan penjualan. Menperin juga memberikan ide agar Pemkot Tegal mencantumkan produk buatan daerahnya dengan keterangan Made in Tegal.
“Ini strategi yang efektif memperkuat nama daerah. Apalagi, siapa di Indonesia yang belum pernah dengar nama ‘Tegal’. Saya yakin, ‘Tegal’ itu sudah jadi brand, tinggal kita memolesnya. Nah ke depan harus semakin mendunia,” kata Menteri Saleh yang juga mengakui etos masyarakat Tegal sebagai pekerja keras, gigih, ulet dan berwawasan terbuka.
Walikota Tegal pun punya optimisme-nya sendiri menjadikan Tegal terus berkembang dengan industri di daerahnya. “Tegal bahkan memiliki julukan Jepang-nya Indonesia karena banyaknya industri yang banyak menyerap tenaga kerja dan mengaplikasi teknologi yang terus berkembang,” ujarnya.
Tegal dikenal sebagai penghasil industri logam, shuttlecock, galangan kapal, tekstil termasuk sarung dan batik motif Tegalan, makanan minuman, komponen otomotif, komponen mesin tekstil, alat pertanian, alat listrik, hingga komponen pompa air. Selain itu pula, pelaku IKM Tegal juga menghasilkan ikan asin, telur asin, pengasapan dan pemindangan ikan, fillet ikan, kue, tempe, terasi, bawang goreng, tenun, batik tulis, jumputan, sepatu sandal dan furniture.
Pertemuan tersebut terjadi di sela-sela kegiatan Pameran Produk Industri Makanan dan Minuman di Plaza Pameran Industri Gedung Kementerian Perindustrian yang berlangsung 31 Mei – 3 Juni 2016.
Batiklopedia.com